09 November 2012
08 November 2012
Ibadah Sepenuh Hati
1. Wujud pengabdian kepada Allah
2. Sarana komunikasi dengan Allah
3. As-Syifa, pengobatan terhadap berbagai karakter yang tidak baik, berbagai permasalahan, stres, dan berbagai penyakit hati, sombong, iri dengki, riya'
4. Sarana memperbaiki akhlak menjadi lebih baik, orang yang baik dan benar ibadahnya, tercermin dari akhlaknya.
-MQ pagi, Ust. Miftah Farid-
2. Sarana komunikasi dengan Allah
3. As-Syifa, pengobatan terhadap berbagai karakter yang tidak baik, berbagai permasalahan, stres, dan berbagai penyakit hati, sombong, iri dengki, riya'
4. Sarana memperbaiki akhlak menjadi lebih baik, orang yang baik dan benar ibadahnya, tercermin dari akhlaknya.
-MQ pagi, Ust. Miftah Farid-
07 November 2012
Kebahagiaan Lelaki, Kebahagiaan Wanita
Dari Sa’ad bin Abi Waqqosh radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ وَالْجَارُ الصَّالِحُ وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيْءُ وَأَرْبَعٌ مِنَ الشَّقَاوَةِ الْجَارُ السُّوْءُ وَالْمَرْأَةُ السُّوْءُ وَالْمَسْكَنُ الضَّـيِّقُ وَالْمَرْكَبُ السُّوْءُ
“Empat perkara yang merupakan kebahagiaan(yaitu) istri yang shalihah, rumah yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang enak dinaiki, dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan adalah tetangga yang jelek, istri yang buruk akhlaknya, rumah yang sempit, dan kendaraan yang tidak enak dinaiki” [21]
Sesungguhnya wanita yang sholihah dialah yang akan menunaikan kewajiban-kewajibannya dengan sesempurna mungkin baik kewajiban yang berkaitan dengan suaminya, anak-anaknya, keluarga suaminya, dan juga tetangganya. Dialah yang akan berusaha sekuat mungkin karena keimanannya untuk menjadikan engkau ridho kepadanya, karena itulah cita-cita dan tujuan hidupnya.
Sumber : www.firanda.com
Robbana hablana min azwajina wadzurriyatina qurrota a'yun waj'alna lil muttaqina imama,
Semoga kelak dapat menjadi istri shalihah, pendamping suami shalih, mendapatkan keturunan putra-putri shalih-shalihah,, berbahagia dengan rumah yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang baik pula. Meneladani bahagianya Sang Nabi dan Khadijah ra. Sakinah mawaddah warahmah, hingga syahid menggapai jannah. Aamiin.
-inspirasi MQ pagi-
أَرْبَعٌ مِنَ السَّعَادَةِ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ وَالْمَسْكَنُ الْوَاسِعُ وَالْجَارُ الصَّالِحُ وَالْمَرْكَبُ الْهَنِيْءُ وَأَرْبَعٌ مِنَ الشَّقَاوَةِ الْجَارُ السُّوْءُ وَالْمَرْأَةُ السُّوْءُ وَالْمَسْكَنُ الضَّـيِّقُ وَالْمَرْكَبُ السُّوْءُ
“Empat perkara yang merupakan kebahagiaan(yaitu) istri yang shalihah, rumah yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang enak dinaiki, dan empat perkara yang merupakan kesengsaraan adalah tetangga yang jelek, istri yang buruk akhlaknya, rumah yang sempit, dan kendaraan yang tidak enak dinaiki” [21]
Sesungguhnya wanita yang sholihah dialah yang akan menunaikan kewajiban-kewajibannya dengan sesempurna mungkin baik kewajiban yang berkaitan dengan suaminya, anak-anaknya, keluarga suaminya, dan juga tetangganya. Dialah yang akan berusaha sekuat mungkin karena keimanannya untuk menjadikan engkau ridho kepadanya, karena itulah cita-cita dan tujuan hidupnya.
Sumber : www.firanda.com
Robbana hablana min azwajina wadzurriyatina qurrota a'yun waj'alna lil muttaqina imama,
Semoga kelak dapat menjadi istri shalihah, pendamping suami shalih, mendapatkan keturunan putra-putri shalih-shalihah,, berbahagia dengan rumah yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang baik pula. Meneladani bahagianya Sang Nabi dan Khadijah ra. Sakinah mawaddah warahmah, hingga syahid menggapai jannah. Aamiin.
-inspirasi MQ pagi-
Manusia Sempurna
Begitu Allah sayang kita,
Manusia yang diciptakan-Nya sebagai makhluk yang tersempurna,
Beragam nikmat karunia berlimpah terkadang tak disadarinya,
Tidaklah diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya, itulah firman-Nya,
Selepas fajar menyingsing, masih dalam duduk simpuh selepas subuh,
Jamaah masjid yang semoga Allah mempertemukan mereka kelak di jannah-Nya,
Terduduk, terangguk membenarkan kalimat tausiyah sang ustadz,
Bahwa sejatinya, tanpa apapun dan dalam kondisi bagaimanapun di dunia ini, kita sudah selayaknya bersyukur.
Nikmatnya penglihatan,
nikmatnya pendengaran,
nikmatnya penciuman,
nikmatnya perasaan,
Semua adalah karunia-Nya.
Kedua mata yang sangat berharga, sangat sangat berharga.
Ditawarkan kepada semua, satu mata satu innova, semua memicing-menggeleng kepala
Sekali lagi,
Kedua mata itu betapa sangat berharga, sangat sangat berharga.
Lantas ditawarkan kepada semua, satu mata lagi baginya, semua membelalak-menggeleng kepala ternganga..
Pun dengan yang lainnya,
Hidung, telinga, mulutnya,,,,
Sudah pada jumlah dan posisi yang sempurna dari-Nya
Itu semua hanya di hadapan manusia, yang mengerti hitungan satu dan dua.
Maha Suci Allah Yang Telah Menciptakan makhlukNya dengan beragam kesempurnaan.
Hanya Dia-lah Yang Mengetahui sebenar-benar hakikat kesempurnaan
Mengapa ia begini, mengapa ia begitu,
Semua sempurna namun tak satupun sama.
Maka, apapun bagaimanapun,
Manusia telah terlahir sempurna,
dengan segala kekurangan dan kelebihannya itulah, ia menjadi sempurna.
Keyakinan adalah kunci kehidupan, dengan belajar dan mengambil pelajaran.
Belajar syukur agar bertambah ilmu dan kepahaman
Mengambil pelajaran agar senantiasa Allah limpahkan hikmah dari telaga kesabaran.
"Dengan segala kekurangan dan kelebihannya itulah, ia manusia menjadi sempurna"
Renungan kajian sabtu pagi di Masjid Nurul Islam Pandega
-terima kasih kepada guru kehidupan dari lahir hingga masa berakhir-
Manusia yang diciptakan-Nya sebagai makhluk yang tersempurna,
Beragam nikmat karunia berlimpah terkadang tak disadarinya,
Tidaklah diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya, itulah firman-Nya,
Selepas fajar menyingsing, masih dalam duduk simpuh selepas subuh,
Jamaah masjid yang semoga Allah mempertemukan mereka kelak di jannah-Nya,
Terduduk, terangguk membenarkan kalimat tausiyah sang ustadz,
Bahwa sejatinya, tanpa apapun dan dalam kondisi bagaimanapun di dunia ini, kita sudah selayaknya bersyukur.
Nikmatnya penglihatan,
nikmatnya pendengaran,
nikmatnya penciuman,
nikmatnya perasaan,
Semua adalah karunia-Nya.
Kedua mata yang sangat berharga, sangat sangat berharga.
Ditawarkan kepada semua, satu mata satu innova, semua memicing-menggeleng kepala
Sekali lagi,
Kedua mata itu betapa sangat berharga, sangat sangat berharga.
Lantas ditawarkan kepada semua, satu mata lagi baginya, semua membelalak-menggeleng kepala ternganga..
Pun dengan yang lainnya,
Hidung, telinga, mulutnya,,,,
Sudah pada jumlah dan posisi yang sempurna dari-Nya
Itu semua hanya di hadapan manusia, yang mengerti hitungan satu dan dua.
Maha Suci Allah Yang Telah Menciptakan makhlukNya dengan beragam kesempurnaan.
Hanya Dia-lah Yang Mengetahui sebenar-benar hakikat kesempurnaan
Mengapa ia begini, mengapa ia begitu,
Semua sempurna namun tak satupun sama.
Maka, apapun bagaimanapun,
Manusia telah terlahir sempurna,
dengan segala kekurangan dan kelebihannya itulah, ia menjadi sempurna.
Keyakinan adalah kunci kehidupan, dengan belajar dan mengambil pelajaran.
Belajar syukur agar bertambah ilmu dan kepahaman
Mengambil pelajaran agar senantiasa Allah limpahkan hikmah dari telaga kesabaran.
"Dengan segala kekurangan dan kelebihannya itulah, ia manusia menjadi sempurna"
Renungan kajian sabtu pagi di Masjid Nurul Islam Pandega
-terima kasih kepada guru kehidupan dari lahir hingga masa berakhir-
06 November 2012
Ikhlas Bagaikan Susu
Allah menggambarkan keikhlasan sejati bagaikan susu; terancam kotoran
dan darah, tapi terupayakan. Ia murni, bergizi, mengandung tenaga inti.
Ia mudah diasup, nyaman ditelan, lancar dicerna oleh peminum-peminumnya,
menjadi daya untuk bertaat dan bertakwa (Q.s. an-Nahl [16] ayat 66). Maka
menjadi penulis yang ikhlas sungguh payah dan tak mudah, ada goda
kotoran dan darah, ada rayuan kekayaan dan kemasyhuran, ada jebakan
riya’ dan sum’ah. (Salim A Fillah dalam Menulis dari Makna hingga Daya)
Disaksikan Langit dan Bumi
Sungguh rindu saat-saat riuhnya kata beterbangan di langit maya, berkejaran menanti dituliskan, datang dari arah kebaikan, bersumber kalimat langitan, begitu sakral begitu dalam begitu terasa sesuatu.
Dimanakah kening yang kau letakkan damai di tanah haribaan?
Dimanakah nada merdu nan membuncah qolbu?
Dimanakah rangkaian kata nasihat yang ditebarkan?
Dimanakah syahdu kerinduan ihsan?
Dimanakah kilatan cahaya iman?
Dimanakah tatapan tajam perjuangan?
Temukanlah wahai jiwa yang kering!
Bangkitlah!
Karena Allah dan Rasul-Nya menyaksikan.
-sahabat, semoga kita senantiasa dalam ukhuwah yang kuat, karena iman, apapun dimanapun sampai kapanpun-
Dimanakah kening yang kau letakkan damai di tanah haribaan?
Dimanakah nada merdu nan membuncah qolbu?
Dimanakah rangkaian kata nasihat yang ditebarkan?
Dimanakah syahdu kerinduan ihsan?
Dimanakah kilatan cahaya iman?
Dimanakah tatapan tajam perjuangan?
Temukanlah wahai jiwa yang kering!
Bangkitlah!
Karena Allah dan Rasul-Nya menyaksikan.
-sahabat, semoga kita senantiasa dalam ukhuwah yang kuat, karena iman, apapun dimanapun sampai kapanpun-
Selama Proses Ta’aruf Berlangsung
By Ust. Fauzil Adhim
Sumber : www.hasanalbanna.com
Sumber : www.hasanalbanna.com
Ummul Mukminin ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anh
mengatakan: “Pernikahan itu sangat sensitif dan tergantung kepada
pribadi masing-masing untuk mendapatkan kemuliaannya.”
Menikah adalah kesucian. Sangat besar
kemuliaan di dalamnya. Sangat tinggi kedudukannya dalam Islam, sehingga
Al-Qur’an menyebutnya sebagai mitsaqan-ghaliza (perjanjian yang sangat
berat). Hanya tiga kali kata ini disebut, dua untuk perjanjian tauhid.
Maka, pernikahan yang diridhai Allah akan dipenuhi oleh doa malaikat
yang menjadi saksi pernikahan.
Ketika akad nikah terjadi, halal apa-apa
yang sebelumnya diharamkan. Apa yang sebelumnya merupakan maksiat dan
bahkan dosa besar, sejak saat itu telah menjadi kemuliaan, kehormatan
dan besar sekali pahala di sisi Allah. Pernikahan telah mengubah
pintu-pintu dosa dan kekejian menjadi jalan kemuliaan dan kesempurnaan
manusia dalam beragama. Allah menyempurnakan setengah agama ketika
seseorang melakukan pernikahan.
Namun demikian, sebelum akad ada proses.
Selama proses inilah setan berusaha memanfaatkan momentumnya untuk
menggoda dan merusak, sehingga pernikahan bergeser jauh dari makna dan
tujuannya.
Proses menuju akad nikah banyak memberi
pengaruh terhadap hubungan antara suami dan istri kelak setelah menikah.
Demikian juga, hubungan antara dua keluarga, yaitu keluarga istri dan
keluarga suami, banyak dipengaruhi oleh proses dari peminangan hingga
akad berlangsung. Persepsi dan penerimaan masing-masing anggota
keluarga, banyak dipengaruhi oleh persoalan-persoalan qalbiyyah (hati,
termasuk niat) ketika proses sedang berlangsung. Oleh karena itu,
setelah peminangan, yang perlu kita jaga adalah segala hal yang dapat
merusak makna dan tujuan pernikahan, yang mungkin muncul selama proses
berlangsung. Sebagian proses berjalan dengan mudah dan sederhana.
Sebagian harus menempuh proses yang pelik dan rumit. Sebagian
berlangsung cepat dalam waktu singkat, sebagian harus menunggu dalam
waktu yang cukup lama.
Proses pernikahan manakah yang terbaik?
Yang terbaik adalah yang paling maslahat dan barakah, serta jauh dari
mafsadah (kerusakan) dan bibit-bibit kekecewaan yang menjauhkan orang
dari rasa syukur. Proses pernikahan yang mendatangkan maslahat dan
barakah bisa jadi berlangsung dengan mudah, bisa pula berlangsung
melalui jalan yang pelik. Allah Maha Tahu apa yang paling maslahat bagi
Anda. Ketika hujan lebat sedang turun dan petir menggelegar
sambutmenyambut, kalau Anda tidak berhati-hati, bisa tersambar oleh
petir yang nyasar.
Kalau Anda menjaga diri, istiqamah, dan
tawakal, insya-Allah Anda akan mendapati hujan sebagai pensucian bumi
hati Anda. Sedang petir membawa muatan listrik yang menerangi.
Sesungguhnya, sepanjang yang saya
ketahui, salah satu pandangan Islam tentang pernikahan adalah sederhana
dalam proses dan sederhana dalam pelaksanaan. Anda harus memperhatikan
keadaan hati Anda ketika akan melaksanakan. Sebab, di sinilah setan
berusaha untuk menyimpangkan niat dan tujuan Anda. Islam menganjurkan
kita untuk menyegerakan menikah, tetapi setan bisa mengambil bentuk yang
mirip ketika kita tidak mau menunda-nunda tanpa alasan. Setan
mengarahkan kita untuk bersikap tergesa-gesa. Khusus pembahasan mengenai
menyegerakan dan tergesa-gesa, insya Allah akan kita bicarakan pada bab
berikutnya, Antara Menyegerakan dan Tergesa-gesa.
Setan berusaha untuk merebut masa
sebelum menikah, masa yang sangat rawan. Masa ini bisa menyesatkan
manusia jika tidak berhati-hati. Dengan demikian boleh jadi ia mendapati
pernikahannya kelak tidak sebagaimana harapannya, meskipun —
barangkali– pasangan hidupnya sudah berperilaku yang sesuai dengan
tuntunan Islam dan bahkan melakukan kebajikan-kebajikan dalam rumah
tangga. Na’udzubillahi min dzalik. Semoga Allah menjauhkan kita dari
hal-hal yang demikian. Ada dua hal yang perlu kita jaga sejak berangkat
meminang (atau, sejak datangnya pinangan bagi seorang gadis) sampai
dengan pelaksanaan akad-nikah.
Pertama, menyangkut persangkaan kita
kepada Allah. Ini yang paling rawan. Kedua, persangkaan dan persepsi
kita terhadap pernikahan dan calon pasangan hidup kita. Masalah kedua
ini, banyak kaitannya dengan masalah pertama. Jika masalah yang pertama
tidak baik, masalah yang kedua sangat mungkin untuk ikut tidak baik.
Persangkaan Kepada Allah
Orang yang tampak bersungguh-sungguh
ketika berdoa, bisa jadi karena keyakinannya bahwa Allah itu dekat.
Allah Maha Mendengar doa orang-orang yang berpengharapan kepada-Nya. Ia
yakin bahwa Allah memperhatikan orang yang datang kepada-Nya untuk
mengadukan keluh-kesahnya atau memohon pertolongan-Nya. Karena
kemuliaan-Nya, maka adalah kelayakan bagi manusia untuk berdoa secara
sungguh-sungguh sekaligus berhati-hati agar terjauh dari berdoa yang
tidak layak, sekalipun Allah Sangat Luas Pemberian-Nya.
Meskipun demikian, bisa jadi orang
tampak sangat bersungguh-sungguh ketika berdoa, sampai wajahnya
berkerut-kerut dan ekspresinya berubah, justru karena ketidakyakinannya.
Ia mengkhusyuk-khusyukkan diri ketika berdoa, justru karena
keyakinannya yang tipis bahwa Allah Maha Mengabulkan doa orang-orang
yang berpengharapan kepada-Nya. Ia menyangatkan diri ketika memohon
kepada Allah karena khawatir keinginannya tidak tercapai, padahal ia
tahu Allah Maha Besar Kekuasaan-Nya.
Sungguh, sangat jauh perbedaan antara
kesungguhan doa orang yang yakin dan kesungguhan orang yang berdoa
justru karena kurang yakin terhadap kemurahan Allah. Orang yang sangat
besar keyakinannya kepada Allah ketika berdoa bisa jadi sampai menangis,
mengingat-ingat besarnya karunia Allah dan kecilnya amanah yang sudah
ia tunaikan. Orang yang berdoa karena kurngnya keyakinan, juga bisa
menangis. Tetapi jauh sekali perbedaannya. Dan berbeda sekali
persangkaannya kepada Allah. Padahal, Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman dalam sebuah hadis Qudsi:
“Aku menuruti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku.” (HR Bukhari dan Muslim).
Kita seringkali tidak bisa membedakan,
apakah kita melakukan sesuatu karena persangkaan kita yang baik kepada
Allah ataukah karena persangkaan kita yang kurang tepat kepada Allah
Azza wa Jalla. Kita sering tidak bisa membedakan, kecuali setelah
mengambil jarak dari masalah itu dengan pertolongan Allah. Dan datangnya
pertolongan Allah, adakalanya sesuai dengan persangkaan kita mengenai
pertolongan, bisa pula sebaliknya, justru nampak berkebalikan dengan apa
yang kita anggap sebagai cara menolong. Sungguh, rugi orang yang
menyangka pertolongan Allah sebagai pengabaian-Nya. Semoga kita
terhindar dari prasangka yang tidak diridhai-Nya.
Pernikahan adalah salah satu amanah
Allah bagi manusia yang beriman kepada-Nya. Pernikahan adalah ketundukan
kita kepada-Nya, sekalipun Allah memberi tempat kepada
perasaan-perasaan manusiawi. Justru, Allah-lah yang memberikan
perasaan-perasaan dan dorongan itu kepada manusia. Sementara itu, setan
berusaha untuk memanfaatkan momentum menjelang nikah, selama proses
menuju pernikahan, justru untuk mengangkuhkan diri seolah Allah tidak
memperhatikan. Padahal tidak ada yang bisa disembunyikan dari
pengetahuan dan “penglihatan” Allah.
Pernikahan adalah amanah Allah. Dan
Allah tidak pernah zalim kepada makhluk-Nya. Tidak pernah Allah
memberikan amanah kepada manusia, kecuali Ia akan memberikan sarana
untuk memenuhi amanah. Allah tidak pernah zalim. Maha Suci Allah dari
kezaliman.
Setiap amanah telah dicukupi dengan
sarana yang dengan itu orang bisa melaksanakan amanah-Nya, dalam hal ini
melaksanakan pernikahan. Walaupun demikian, manusia sering melakukan
kezaliman kepada dirinya sendiri maupun kepada Allah dengan
prasangka-prasangka buruk kepada-Nya. Maha Suci Allah dan segala puji
bagi-Nya yang luas ampunan dan kasih sayang-Nya.
Astaghfirullahal’adzim. Laa ilaaha illa Anta, subhanaka innii kuntu minazhzhalimin.
Masya Allah. Manusia seringkali
tergesa-gesa dan penuh keluh-kesah karena dangkalnya ilmu dan pendeknya
jangkauan akalnya terhadap rahmat Allah. Ketika membutuhkan gerimis
untuk mendinginkan bumi hatinya, ia mengeluh dan kadang bahkan cepat
memberikan penilaian yang salah ketika Allah mengirimkan mendung.
Padahal, mendung yang tebal itu membawa
muatan air yang melimpah, lebih dari sekedar yang ia butuhkan. Ketika ia
tidak melihat mendung, dan hanya merasakan teriknya matahari, ia lupa
bahwa matahari pun adalah rahmat. Berkait dengan keinginannya, matahari
mempercepat penguapan air laut menjadi awan yang selanjutnya akan
menjadi hujan. Tetapi manusia sangat pendek jangkauan akalnya,
tergesa-gesa dan mudah mengeluh.
Semoga Allah mengampuni kezaliman kita dan menggantikan dengan hati yang bersyukur.
Masalah-masalah berkenaan dengan
prasangka yang kurang baik terhadap Allah, tidak hanya ketika berhadapan
dengan apa yang oleh anggapan lahiriah sebagai kesulitan.
Keadaan-keadaan yang dirasa mudah, juga perlu dijaga agar kemudahan yang
diberikan oleh Allah tidak menjatuhkan kita ke dalam keadaan
“mengabaikan” rahmat Allah. Seolah-olah, kitalah yang menyebabkan
kemudahan. Manusia memang rawan terhadap sikap takabur, menyombongkan
diri di hadapan orang lain dan di hadapan dirinya sendiri.
Mudah-mudahan kita bisa menjaga
persoalan-persoalan qalbiyyah selama proses menuju pernikahan
berlangsung. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menyelamatkan kita dari
urusan hati yang menjerumuskan. Semoga Allah mensucikan niat kita dalam
melangkah ke jenjang pernikahan. Saya sangat mengharap kepada Allah niat
terbaik saat melangsungkan akad-nikah. Mudah-mudahan Allah menjadikan
pernikahan kita barakah dan diridhai Allah hingga kelak kita
menghadap-Nya di yaumil-akhir.
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala mengaruniai kita keturunan yang memberi bobot kepada bumi dengan kalimat Laa Ilaaha Illallah.
Inilah yang kita perlu jaga. Kita perlu
menata hati ketika menjalani urusan-urusan selama proses berlangsung,
termasuk ketika nanti mengadakan walimah. Mudah-mudahan kebersahajaannya
maupun kemeriahannya, kita laksanakan di atas niat serta jalan yang
diridhai Allah. Semoga barakah dunia akhirat. Allahumma amin. Segala
puji bagi Allah dalam segala keadaan.
Pengertian dan Konsekuensi Rumah Tangga Islami
By Ust.Cahyadi Takariawan
sumber : www.hasanalbanna.com
Akhir-akhir ini kian banyak buku yang
membicarakan rumah tangga islami. Seminar dan diskusi tentang hal ini di
berbagai kota pun tak pernah sepi dari peserta. Alhamdulilah, hal ini menunjukkan bahwa kesadaran akan kebutuhan membentuk rumah tangga islami itu semakin luas di tengah masyarakat.
Di sisi lain, kita melihat kenyataan
masyarakat, betapa banyak keluarga muslim tidak menampakkan kehidupan
yang islami. Berbagai sarana kemaksiatan dibiarkan bebas digunakan tanpa
kendali. Berbagai perhiasan mubazir dipajang sebagai pelengkap
keindahan rumah. Lebih parah lagi, masing-masing anggota keluarga tidak
menetapi adab islami, lantaran ketidaktahuan atau lebih tepatnya
ketidakmautahuan dengan hal itu.
Wajar jika kemudian timbul pertanyaan
kritis, “Apa sebenarnya yang dimaksud dengan rumah tangga islami itu?
Bagaimana indikasinya? Apakah tolak ukurnya? Apakah rumah tangga yang
disebut islami itu hanya apabila di dalamnya bersemayam anggota keluarga
yang semua beragama Islam? Apakah lantaran rumahnya berhiaskan stiker
dan gambar-gambar yang bernuansa Islam? Atau karena sang suami berkopiah
dan istrinya berkerudung?”
Pengertian Rumah Tangga Islami
Menurut Ensiklopedia Nasional jilid
ke-14, yang dimaksud dengan “rumah” adalah tempat tinggal atau bangunan
untuk tinggal manusia. Kata ini melingkup segala bentuk tempat tinggal
manusia dari istana sampai pondok yang paling sederhana. Sementara rumah
tangga memiliki pengertian tempat tinggal beserta penghuninya dan
apa-apa yang ada di dalamnya.
Secara bahasa, kata rumah (al bait) dalam Al Qamus Al Muhith
bermakna kemuliaan; istana; keluarga seseorang; kasur untuk tidur, bisa
pula bermakna menikahkan, atau bermakna orang yang mulia. Dari makna
bahasa tersebut, rumah memiliki konotasi tempat kemuliaan, sebuah
istana, adanya suasana kekeluargaan, kasur untuk tidur, dan aktivitas
pernikahan. Sehingga rumah tidak hanya bermakna tempat tinggal, tetapi
juga bermakna penghuni dan suasana.
Rumah tangga islami bukan sekedar
berdiri di atas kenyataan kemusliman seluruh anggota keluarga. Bukan
juga karena seringnya terdengar lantunan ayat-ayat Al Qur’an dari rumah
itu, bukan pula sekedar karena anak-anaknya disekolahkan ke masjid waktu
sore hari.
Rumah tangga islami adalah rumah tangga
yang di dalamnya ditegakkan adab-adab islami, baik yang menyangkut
individu maupun keseluruhan anggota rumah tangga. Rumah tangga islami
adalah sebuah rumah tangga yang didirikan di atas landasan ibadah.
Mereka bertemu dan berkumpul karena Allah, saling menasehati dalam
kebenaran dan kesabaran, serta saling menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang mungkar, karena kecintaan mereka kepada Allah.
Rumah tangga islami adalah rumah tangga
teladan yang menjadi teladan yang menjadi panutan dan dambaan umat.
Mereka betah tinggal di dalamnya karena kesejukan iman dan kekayaan
ruhani. Mereka berkhimat kepada Allah Swt. Dalam suka maupun duka, dalam
keadaan senggang maupun sempit.
Rumah tangga islami adalah rumah yang di dalamnya terdapat sakinah, mawadah, dan rahmah
(perasaan tenang, cinta dan kasih sayang). Perasaan itu senantiasa
melingkupi suasana rumah setiap harinya. Seluruh anggota keluarga
merasakan suasana “surga” di dalamnya. Baiti jannati, demikian slogan mereka sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah saw. Subhanalah!
“Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu
sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Ar Ruum: 21)
Hal itu terjadi karena Islam telah
mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik yang berskala individu
maupun kelompok, hubungan antarindividu, antarkelompok masyarakat,
bahkan antarnegara. Demikian pula, dalam keluarga terdapat
peraturan-peraturan, baik yang rinci maupun global, yang mengatur
hubungan individu maupun keseluruhannya sebagai satu kesatuan.
Inilah ciri khas rumah tangga islami.
Mereka berserikat dalam rumah tangga itu untuk berkhidmat pada aturan
Allah swt. Mereka bergaul dan bekerja sama di dalamnya untuk saling
menguatkan dalam beribadah kepada-Nya.
Konsekuensi- konsekuensi Rumah Tangga Islami
Dari pengertian di atas, rumah tangga
islami ternyata memiliki banyak konsekuensi. Paling tidak, ada sepuluh
konsekuensi dasar yang menjadi landasan bagi tegaknya rumah tangga
islami, yakni
1. Didirikan di atas landasan ibadah
Rumah tangga islami harus didirIkan
dalam rangka beribadah kepada Allah semata. Artinya, sejak proses
memilih jodoh, landasannya haruslah benar. Memilih pasangan hidup
haruslah karena kebaikan agamanya, bukan sekedar karena kecantikan,
harta, maupun keturunannya.
Prosesi pernikahannya pun sejak akad
nikah hingga walimah tetap dalam rangka ibadah, dan jauh dari
kemaksiatan. Sampai akhirnya, mereka menempuh bahtera kehidupan dalam
suasana ta’abudiyah (peribadahan) yang jauh dari dominasi hawa nafsu. ”Dan Aku tidak menciptkan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (Adz Dzariyat: 56)
Ketundukan sejak langkah-langkah awal
mendirikan rumah tangga setidaknya menjadi pemacu untuk tetap tunduk
dalam langkah-langkah selanjutnya. Kelak, jika terjadi permasalahan
dalam rumah tangga, mereka akan mudah menyelesaikan, karena semua telah
tunduk kepada peraturan Allah dan Rasul-Nya
2. Terjadi internalisasi nilai-nilai islam secara kaffah
Internalisasi nilai-nilai Islam secara kaffah
(menyeluruh) harus terjadi dalam diri setiap anggota keluarga, sehingga
mereka senantiasa komit terhadap adab-adab islami. Di sinilah peran
keluarga sebagai benteng terkuat dan filter terbaik di era globalisasi
yang mau tak mau harus dihadapi kaum muslimin.
“Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kalian ke dalam Islam keseluruhannya, dan janganlah kalian
mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya, setan itu musuh yang
nyata bagi kalian.” (Al Baqarah: 208)
Untuk itu, rumah tangga islami dituntut
untuk menyediakan sarana-sarana tarbiyah islamiyah yang memadai, agar
proses belajar, menyerap nilai dan ilmu, sampai akhirnya aplikasi dalam
kehidupan sehari-sehari bisa diwujudkan. Internalisasi nilai-nilai Islam
ini harus berjalan secara terus-menerus, bertahap dan berkesinambungan.
Tanpa hal ini, adab-adab Islam tak akan ditegakkan.
3. Terdapat qudwah yang nyata
Diperlukan qudwah (keteladanan)
yang nyata dari sekumpulan adab Islam yang hendak diterapkan. Orang tua
memiliki posisi dan peran yang sangat penting dalam hal ini. Sebelum
memerintahkan kebaikan atau melarang kemungkaran kepada anggota keluarga
yang lain, pertama kali orang tua memberikan keteladanan.
“Hai orang-orang yang beriman,
mengapa kalian mengatakan sesuatu yang tidak kalian perbuat? Amat besar
kebencian di sisi Allah bahwa kalian mengatakan apa-apa yang tiada
kalian kerjakan.” (Ash-Shaff: 3-4)
Keteladanan semacam ini amat diperlukan,
sebab proses interaksi anak-anak dengan orang tuanya dalam keluarga
amat dekat. Anak-anak akan langsung mengetahui kondisi ideal yang
diharapkan. Di sisi lain, pada saat anak-anak masih belum dewasa, proses
penyerapan nilai lebih tertekankan pada apa yang mereka lihat dan
dengar dalam kehidupan sehari-hari. Tak banyak manfaatnya orang tua
menyuruh anak-anak rajin menegakkan sholat tepat waktunya, sementara ia
sendiri selalu asyik melihat acara televisi saat adzan maghrib atau
isya’.
4. Penempatan posisi masing-masing anggota keluarga harus sesuai dengan syari’at
Islam telah memberikan hak dan kewajiban
bagi masing-masing anggota keluarga secara tepat dan manusiawi. Apabila
hal ini ditepati, akan mengantarkan mereka pada kebaikan dunia dan
akhirat.
”Dan janganlah kamu iri hati
terhadap apa yang dikarunikan Allah kepada sebagian kamu, lebih banyak
dari yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian dari apa yang
mereka usahakan, dan bagi wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka
usahakan, dan mohonlah Allah sebagian dari karunia-Nya.” (An Nisa’:32)
Masih banyak keluarga muslim yang belum
bisa berbuat sesuai dengan tuntutan Islam. Betapa sering kita dengar
keluhan keguncangan di sebuah rumah tangga muslim bermula dari tak
terpenuhinya hak dan kewajiban masing-masing. Suami hanya menuntut
haknya dari istri dan anak-anak tanpa mau memenuhi kewajibannya.
Demikian juga dengan istri. Maka bisa diduga, yang terjadi kemudian
adalah ketidakharmonisan suasana.
Masih banyak pula kita dengar kasus
penyimpangan seksual yang dilakukan orang tua maupun remaja. Sumber
bencana itu banyak yang berawal dari ketidakharmonisan dalam rumah
tangga. Fungsi-fungsi tidak berjalan dengan normal, karena katub-katub
curahan perasaan yang tersumbat, dan akhirnya meledak dalam bentuk
penyimpangan-penyimpangan.
5. Terbiasa tolong-menolong dalam menegakkan adab-adab Islam
Berkhidmat dalam kebaikan tidaklah
mudah, amat banyak gangguan dan godaannya. Jika semua anggota keluarga
telah bisa menempatkan diri secara tepat, maka ta’awun (tolong-menolong) dalam kebaikan ini akan lebih mungkin terjadi.
“Dan tolong-menolonglah kalian dalam
(mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan permusuhan.” (Al Maidah: 2)
Bisa dibayangkan, betapa sulitnya
membentuk suasana islami apabila suasana kerjasama ini tak terwujud.
Salah seorang memiliki kesenangan menonton televisi, hingga semua acara
dilihatnya. Seorang lagi hobi main musik di rumah. Yang lain lagi lebih
banyak keluyuran dan begadang hingga larut malam. Tak ada suasana
tausiyah (saling menasehati) di antara mereka. Lalu bagaimana mereka
bisa merasa sebagai sebuah keluarga muslim?
6. Rumah harus kondusif bagi terlaksananya peraturan Islam
Rumah tangga islami adalah rumah yang
secara fisik kondusif bagi terlaksananya peraturan Islam. Adab-adab
islam dalam kehidupan rumah tangga akan sulit diaplikasikan jika
struktur bangunan rumah yang dimiliki tiada mendukung. Di sisi inilah
pembahasan tentang rumah tangga islami banyak dilupakan.
Dalam budaya masyarakat daerah tertentu
lantaran permasalahan ekonomi, rumah mereka hanyalah bangunan segi empat
tanpa sekat ruang di dalamnya. Ruang tidur tak bersekat dengan ruang
tamu, dapur, bahkan di desa-desa terpencil dengan kandang sapi. Tempat
tidur mereka hanya berupa ranjang bambu yang panjang dan luas. Mereka
sekeluarga tidur berjajar di atasnya. Tidak ada tempat tidur khusus bagi
kedua orang tua yang terpisah dari anak-anak dan ruang tamu. Tidak ada
ruang khusus bagi anak-anak perempuan yang terpisah dengan anak-anak
laki-laki. Berbagai penyakit ruhani akan mudah didapatkan dalam kondisi
semacam itu.
Kenyataan lain dalam masyarakat modern
sekarang, problem perumahan merupakan suatu hal yang mendesak bagi tiap
keluarga. Selain harga tanah yang terus-menerus bertambah tinggi dari
waktu ke waktu, juga kemampuan ekonomi bagi kalangan menengah ke bawah
yang makin tak bisa menjangkau harga perumahan yang bisa dianggap layak
huni. Akibatnya, berbagai kompleks perumahan sederhana, rumah susun
bahkan rumah sangat sederhana, dibangun untuk membantu mengatasi probelm
itu. Ruang-ruang yang amat terbatas dan sempit serta jarak antarrumah
yang hanya berbatas satu tembok merupakan pemandangan yang sudah
dianggap biasa. Berbagai penyakit sosial merupakan ancaman serius dalam
kompleks perumahan semacam itu.
02 November 2012
Maaf, Saya Sibuk!
Sibuk, menyapu serpihan debu malas,
mengelap beribu peluh keluhan,
mencuci noda nafsu membandel,
merangkaikan vas bunga hati,
merapikan tumpukan kalimat hafalan,
meluruskan satu set niat kehidupan,
menutup lubang kebocoran atas riya',
mengencangkan sekrup mur komitmen,
melumuri oli engsel perilaku nan kian berderit,
mengecat dinding asa kembali warna warni,
mengurutkan tatanan prioritas berhamburan,
mengepel tapak perjalanan tak tentu tujuan,
mengisi baterai alarm bahaya dosa,
mengganti air keruh di aqurium prasangka,
membuka jendela hilangkan pengap orientasi,
Bagaimana selanjutnya? Benar-benar saya sibuk,
Akan terus sibuk hingga akhir kehidupan.
Ingatkan jika ada lena terhinggap..
Mohon maaf dan sekian.
-muhasabah malam-
mengelap beribu peluh keluhan,
mencuci noda nafsu membandel,
merangkaikan vas bunga hati,
merapikan tumpukan kalimat hafalan,
meluruskan satu set niat kehidupan,
menutup lubang kebocoran atas riya',
mengencangkan sekrup mur komitmen,
melumuri oli engsel perilaku nan kian berderit,
mengecat dinding asa kembali warna warni,
mengurutkan tatanan prioritas berhamburan,
mengepel tapak perjalanan tak tentu tujuan,
mengisi baterai alarm bahaya dosa,
mengganti air keruh di aqurium prasangka,
membuka jendela hilangkan pengap orientasi,
Bagaimana selanjutnya? Benar-benar saya sibuk,
Akan terus sibuk hingga akhir kehidupan.
Ingatkan jika ada lena terhinggap..
Mohon maaf dan sekian.
-muhasabah malam-
Kisahnya Beautiful Tesis
"Apaa?? Masih belum lulus juga? kalian ini pada kenapa si? Masalahnya dimana to?"
Begitu kata mbak murobiyah kami terdahulu ketika bertemu dengan salah satu diantara kami bertiga, secara kami angkatan 2009, udah musim mangga berapa kali ha? hiks hiks,,,melewati wisuda demi wisuda teman-teman kami dengan ikut berbahagia namun wajah tertunduk lesu, menatap GSP dari kaca jendela lantai 3 perpustakaan pasca,, so so so mellow,,,,
Yaa,,beginilah jadinya kalo selalu ada kata nanti nanti nanti, menggalau pada akhirnya,,,
Semoga segera selesai urusan yang satu ini, supaya segera mengurus yang lain-lainnya,,,,
Masa depan masih panjang, list impian menanti direalisasikan,,,
Banyak yang terbengkelaikan karena masalah satu ini,, Browniesku,,drainbowku,,salimahku,,tahfidzku,,,tda,, ooh semuanya menanti, termasuk yang satu itu.Sabar ya,,
Jadi judulnya kali ini adalah "Ini Duluuu Baaaru Ituuu" hehehehe,,, Gud Lak ya sahabat! ^^d
Begitu kata mbak murobiyah kami terdahulu ketika bertemu dengan salah satu diantara kami bertiga, secara kami angkatan 2009, udah musim mangga berapa kali ha? hiks hiks,,,melewati wisuda demi wisuda teman-teman kami dengan ikut berbahagia namun wajah tertunduk lesu, menatap GSP dari kaca jendela lantai 3 perpustakaan pasca,, so so so mellow,,,,
Yaa,,beginilah jadinya kalo selalu ada kata nanti nanti nanti, menggalau pada akhirnya,,,
Semoga segera selesai urusan yang satu ini, supaya segera mengurus yang lain-lainnya,,,,
Masa depan masih panjang, list impian menanti direalisasikan,,,
Banyak yang terbengkelaikan karena masalah satu ini,, Browniesku,,drainbowku,,salimahku,,tahfidzku,,,tda,, ooh semuanya menanti, termasuk yang satu itu.Sabar ya,,
Jadi judulnya kali ini adalah "Ini Duluuu Baaaru Ituuu" hehehehe,,, Gud Lak ya sahabat! ^^d
4 Karakter Manusia (Plegmatis, Melankolis, Sanguinis, Koleris)
Nah, ini dia nih yang ditunggu-tunggu, tentang karakter manusia, gak tau siapa yang awalnya nentuin 4 karakter ini, yang jelas berguna banget buat mengetahui karakter orang terutama diri kita sendiri punya kecenderungan yang mana? Sebenernya kalau kita baca semua sifat-sifatnya semua orang pasti memiliki sifat-sifat tersebut entah melankolis, plegmatis, koleris or sanguinis, nah yang membedakan adalah sifat mana sih yang paling dominan atau paling sering muncul ada pada diri kita? Yuk sahabat, mari kita lihat,,,, :) dari sumber berikut:
Sumber :www.ferizkurniawan.com
- Melankolis, si Sempurna -
Melankolis si Sempurnaaaaa. ada 4 sifat manusia selain
melankolis, korelis, sanguis dan plegmatis nanti satu persatu akan
dibahas deh. melankolis duluan, sesuai sifat saya :malu:.
Melankolis, kalau nemu temen orangnya pemikir,
sensitip, romantis, teratur (kalau saiya sih ancur :ngakak), bisa
dipastikan 99.99 persen dia tipe orang melankolis. si melankolis
mempunyai rasa empati yang tinggi, tak jarang kalau ada temen yang ada
masalah dialah orang pertama yang merasakanya bahkan menjadi pendengar
yang baik. selain berempati, melankolis juga romantis banget, jagi bikin
puisi kayak saiya :malu:.
si melankolis ternyata punya bakat perfeksionis
harus sempurnaaa. saya juga kadang kalau ada yang kurang misalkan dalam
tulisan ini bakalan mengeditnya hingga ratusan kali (lebay, maklum lah
melankolis). dia juga tipe pemikir (entah kenapa agak beda dengan saya, kalau saya kadang bertindak baru berfikir), orang bertipe ini cenderung mempunyai rasa seni yang tinggi, suka
akan gambar, grafik dll, cukup berbakat menjadi seorang seniman entah
musik atau pelukis, tapi yang jelas lukisan saia jelek.
Mereka juga kadang suka sekali namanya berkorban,
bahkan mengorbankan diri mereka sendiri demi orang lain, tidak suka
menonjolkan diri a.k.a low profile lebih memilih bekerja dibalik layar,
keknya nggak mau terkenal.
ok, sudah cukup membanggakan diri sebagai
melankolis. sekarang kita bahas sisi jeleknya, hehehehe. tipe melankolis
orangnya super sensitif, bahkan anda tiup rasanya kayak ditabok
hehehehe. mereka suka yang namanya menyendiri, kadang juga terjebak
dimasalalu dengan ratusan kisah sedih sambil meratapi nasip dan suka
membesar besarkan masalah, mengapaaaaaaaa aku beginiii.
melankolis umumnya tertutup, kalau ada masalah
biasanya diumpetin, kalaupun dibagi, pastilah dibagi dengan orang yang
paling diapercaya entah keluarga ataupun teman (so guys, kalau anda
dicurhati sama melankolis dijaga baik baik kepercayaanya). mereka juga kadang suka meremehkan diri mereka sendiri, padahal apa
yang dikerjakanya mungkin lebih bagus dengan orang lain, istilahnya
rumput tetangga lebih hijau dan juga takut kegagalan pikoke pikiranya
negatip mulu nggak ada motivasi. idealis, kalau dirasa sesuatu tidak
sesuai kehendaknya mereka kadang suka ngedumel.
MELANKOLIS:
KEKUATAN:
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)
* Sensitif
* Mau mengorbankan diri dan idealis
* Standar tinggi dan perfeksionis
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)
* Hemat
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
* Kalau sudah mulai, dituntaskan.
* Berteman dengan hati-hati.
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
* Sangat memperhatikan orang lain
KEKUATAN:
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)
* Sensitif
* Mau mengorbankan diri dan idealis
* Standar tinggi dan perfeksionis
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)
* Hemat
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
* Kalau sudah mulai, dituntaskan.
* Berteman dengan hati-hati.
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
* Sangat memperhatikan orang lain
KELEMAHAN:
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)
* Mengingat yang negatif & pendendam
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
* Hidup berdasarkan definisi
* Sulit bersosialisasi
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)
* Memerlukan persetujuan
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)
* Mengingat yang negatif & pendendam
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
* Hidup berdasarkan definisi
* Sulit bersosialisasi
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)
* Memerlukan persetujuan
-Plegmatis, si Pencinta Damai-
Sekarang kita bahas si cinta damai dulu deh… agak
sulit sih menjelaskan sifat yang bukan sifat sendiri, gpp lah nggak ada
salahnya dicoba. kaum plegmatis umumnya menghindari konflik a.k.a
netral, bagi mereka Perdamaian itu nomer 1, perdamaian perdamaian,
perdamaian peeerdamaian..
Mereka juga baik hati, pribadinya tenang rendah
hati dan juga penyabar, terlihat kalem. kalau digabung sama sifat
diatas, keknya kerjaan yang cocok jadi diplomat aja deh. banyak dari
tipe Plegmatis mempunyai daya humor yang tinggi, menyenangkan untuk
diajak gaul.
Nah, kalau tadi dalam si melankolis cenderung
memilih sendiri, si plegmatis mereka tipe pendegar, jadi kalau misalkan
ada orang yang berbicara anda memperhatikan seorang teman asik
mendengarkan dialah si plegmatis. so, mau curhat, pilihlah orang dengan
sifat plegmatis .
ok, sekarang buruknya neh, orang plegmatis orang
simple, nggak mau melibatkan diri dalam konflik bahkan konflik di
dirinya sendiri alias pengen mudahnya kalau ada yang mudah ngapain
dipersulit?, kalau disuruh mengambil keputusan sering kali ditunda
tunda, jadi punya temen plegmatis keknya harus dicambukin biar jalan,
apalagi sifat nggak bersemangat dan malesnya yang nggak ketulungan,
heheheh.
selain males, suka menunda nunda dan ambil enaknya ternyata mereka juga kikir, sedikit egois dan penakut.
PLEGMATIS:
KEKUATAN:
* Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
* Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik
* Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana
* Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)
* Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi
* Penengah masalah yg baik
* Cenderung berusaha menemukan cara termudah
* Baik di bawah tekanan
* Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan
* Rasa humor yg tajam
* Senang melihat dan mengawasi
* Berbelaskasihan dan peduli
* Mudah diajak rukun dan damai
KEKUATAN:
* Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
* Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik
* Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana
* Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)
* Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi
* Penengah masalah yg baik
* Cenderung berusaha menemukan cara termudah
* Baik di bawah tekanan
* Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan
* Rasa humor yg tajam
* Senang melihat dan mengawasi
* Berbelaskasihan dan peduli
* Mudah diajak rukun dan damai
KELEMAHAN:
* Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru
* Takut dan khawatir
* Menghindari konflik dan tanggung jawab
* Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)
* Terlalu pemalu dan pendiam
* Humor kering dan mengejek (Sarkatis)
* Kurang berorientasi pada tujuan
* Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri
* Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat
* Tidak senang didesak-desak
* Menunda-nunda / menggantungkan masalah.
* Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru
* Takut dan khawatir
* Menghindari konflik dan tanggung jawab
* Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)
* Terlalu pemalu dan pendiam
* Humor kering dan mengejek (Sarkatis)
* Kurang berorientasi pada tujuan
* Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri
* Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat
* Tidak senang didesak-desak
* Menunda-nunda / menggantungkan masalah.
-Sanguin, si Superstar-
Kita bahas si superstar nih, orang dengan tipe
sanguis terkenal dengan banyak omongnya, dan memiliki kemampuan
komunikasi yang baik serta mengusasai pembicaraan. sanguis memiliki
hasrat untuk bersenang senang yang tinggi, mereka suka akan ketenaran,
perhatian, kasih sayang, dan dukungan dari orang lain.
tipe sanguis juga memiliki rasa optimistis yang
tinggi, humoris dan mudah bergaul, emosi mereka juga seperti Plegmatis
yaitu cepat berubah, sesaat mereka bisa terlihat bahagia namun beberapa
saat kemudian menangis bombay. mereka juga senang mengutarakan joke
sehingga membuat orang orang disekitarnya senang.
negatifnya, orang tipe sanguis umumnya berfikiran
pendek, sulit berkonsentrasi dan tidak teratur. mereka dapat stres jika
terjebak dalam situasi yang mana hidupnya terasa tidak menyenangkan
karna orang sanguis takut untuk tidak populer. so, jadi kalau misalkan
dalam sebuah kelompok ada orang yang banyak omong, dialah si Superstar.
SANGUINIS:
KEKUATAN:
* Suka bicara
* Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif
* Antusias dan ekspresif
* Ceria dan penuh rasa ingin tahu
* Hidup di masa sekarang
* Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)
* Berhati tulus dan kekanak-kanakan
* Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
* Umumnya hebat di permukaan
* Mudah berteman dan menyukai orang lain
* Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
* Menyenangkan dan dicemburui orang lain
* Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)
* Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
* Menyukai hal-hal yang spontan
KEKUATAN:
* Suka bicara
* Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif
* Antusias dan ekspresif
* Ceria dan penuh rasa ingin tahu
* Hidup di masa sekarang
* Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)
* Berhati tulus dan kekanak-kanakan
* Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
* Umumnya hebat di permukaan
* Mudah berteman dan menyukai orang lain
* Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
* Menyenangkan dan dicemburui orang lain
* Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)
* Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
* Menyukai hal-hal yang spontan
KELEMAHAN:
* Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
* Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
* Susah untuk diam
* Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank)
* Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
* RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)
* Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
* Mudah berubah-ubah
* Susah datang tepat waktu jam kantor
* Prioritas kegiatan kacau
* Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
* Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
* Egoistis
* Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
* Konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”
* Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
* Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
* Susah untuk diam
* Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank)
* Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
* RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)
* Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
* Mudah berubah-ubah
* Susah datang tepat waktu jam kantor
* Prioritas kegiatan kacau
* Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
* Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
* Egoistis
* Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
* Konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”
-Koleris, si Kuat-
masuk ke bagian terakhir nih, kita bahas si kuat,
orang tipe ini biasanya suka mengatur dan memerintah orang, dia nggak
mau ada orang berdiam diri saja sementara dia sibuk kerja/beraktivitas.
orang korelis suka akan tantangan, sang suka berpetualang, mereka juga
tegas. tak heran banyak dari usahanya yang sukses karna memang sifatnya
yang juga pantang menyerah dan juga mengalah.
sisi negatifnya, mereka orang yang tidak sabaran,
segalanya harus cepat karna memang sifat keproduktivitasnya yang
tinggi. mereka juga gampang sekali marah, dan suka berprilaku kasar.
jadi kalau nemu temen kerjanya uring uringan, suka berkata kasar dan
gampang marah, dialah Koleris.
mereka juga suka akan kontoversi dan
pertengkaran, bertolak belakang dengan dengan plegmatis yang cinta
damai. sifat mereka juga kurang bersimpatin dengan sesama suka
memanipulasi orang lain dan memperalat orang lain dan juga kalau salah,
susah banget meminta maaf.
Orang koleris sedikit mirip dengan sanguis mereka
gampang bergaul dan optimistis. mereka juga bisa berkomunikasi dengn
baik dan terbuka dengan orang lain, hmm tipe orang seperti ini cocok
sebagai pemimpin
dari keempat sifat manusia diatas, dapat kita menarik kesimpulan bahwa:
KOLERIS
KEKUATAN:
* Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
* Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
* Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target
* Bebas dan mandiri
* Berani menghadapi tantangan dan masalah
* “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”.
* Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
* Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
* Membuat dan menentukan tujuan
* Terdorong oleh tantangan dan tantangan
* Tidak begitu perlu teman
* Mau memimpin dan mengorganisasi
* Biasanya benar dan punya visi ke depan
* Unggul dalam keadaan darurat
* Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
* Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target
* Bebas dan mandiri
* Berani menghadapi tantangan dan masalah
* “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”.
* Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
* Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
* Membuat dan menentukan tujuan
* Terdorong oleh tantangan dan tantangan
* Tidak begitu perlu teman
* Mau memimpin dan mengorganisasi
* Biasanya benar dan punya visi ke depan
* Unggul dalam keadaan darurat
KELEMAHAN:
* Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)
* Senang memerintah
* Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai
* Menyukai kontroversi dan pertengkaran
* Terlalu kaku dan kuat/ keras
* Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik
* Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci
* Sering membuat keputusan tergesa-gesa
* Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
* Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
* Workaholics (kerja adalah “tuhan”-nya)
* Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
* Mungkin selalu benar tetapi tidak populer
* Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)
* Senang memerintah
* Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai
* Menyukai kontroversi dan pertengkaran
* Terlalu kaku dan kuat/ keras
* Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik
* Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci
* Sering membuat keputusan tergesa-gesa
* Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
* Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
* Workaholics (kerja adalah “tuhan”-nya)
* Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
* Mungkin selalu benar tetapi tidak populer
Naaah,,,, udah nemu karakter mana yang paling dominan sahabat? Kalau saya rupanya punya kecenderungan kayak penulisnya nih, punya sifat melankolis..langsung ngena banget di point pertama "penuh pikiran" alias kebanyakan mikir,, dan kadang emang perasaan menyukai seni itu keluar,, pokoknya ekspresi banget deh ^^.
Okay deh sahabat,,,semoga bermanfaat yaa,, c u :)
01 November 2012
Puisi Semalam
Begitu syahdunya rintik hujan.
Ekspresi, engkau
masih disini,,,
Hadir dalam diam,
dalam kesendirian.
Maka putaran bumi
pun terasa semakin cepat,
Mengejarku
tertatih dengan segala keterbatasan,
Raga dan batin
ini tak terbendung,
Merasai beban
dipundak maya yang dikuat-kuatkan
Melebarkan
kelopak mata yang menanti dikatupkan
Menegakkan badan
yang rindu direbahkan
Hanya satu sumber
kekuatan, keyakinan akan pertolongan-Nya,
Bagi sesiapa saja
yang setia pada ikhtiar mulia,
Allahumma,,,
betapa Engkau sayang hamba,,
Nikmat yang
Engkau sajikan nan berbeda,
Sungguh
keagungan-Mu Yang Maha Mulia
Semuanya berasa
surga,
Syahid di
jalan-Mu, cita-cita hamba.
Adab-adab Penghafal Al Quran
Kajian Rumah Al Quran 31 okt 2012
Oleh Ust.Sholihun
Adab penghafal al quran adl etika dan perilaku yg shrsnya dilakukan oleh penghafal quran,bertjuan agr nilai al quran melekat kuat dan memiliki atsar (pengaruh) thd penghafal quran. Adab2 tsb:
1. Keutamaan menghafal al quran
2. Menghormati ahli qur'an
3. Etika belajar al qur'an (talaqqi/musyafahah)
- Ikhlas krn Allah, sbg amal ta'abudy, bkn tuntutan siapapun
- memilih guru yg memiliki akhlak2 terpuji, wara' dan mjg perilakunya dari perbuatan yg tdk pantas (aspek akhlak, makanan, aspek keseharian)
- Berakhlak dg akhlak mulia, bergaul hny dg org2 yg baik spy tdk terpengaruh keburukan akhlak seseorg jk qt mudah terpengaruh - selalu membersihkan hati dari sgl noda dan maksiat, krn Allah tdk akn menempatkn Al Qur'an d hati yg kotor
- Teman yg shalih, yg sll mengingatkn
- Memuliakan Al Quran :
@sll mjg kesucian diri
@menempatkn al quran pd t4 yg pantas
@mjd adab2 tarbawi
@khusyuk dan sll mjg keyakinan thd janji Allah
@tdk menyibukan diri dg urusan2 duniawi yg menuju pd fitnah hati shg mengganggu wazifah dlm murojaah dan mjd hafalannya.
@mjg hal2 yg halal dan tdk berlebih2an thd makanan dan minuman dan hal2 mubah lainnya (wara')
- Berkhidmah kpd Al Quran
@menyebarkan ajarannya
@mjg syariatnya
@membela dan melindungi dari penghinaan yg dilakukan oleh org yg tdk beriman
@tdk merendahkan diri di hadapan para penguasa yg menistakan al quran
=boleh menerima upah atau hadiah yg diberikan penguasa sekiranya tdk membawa fitnah
=sbgn ulama melarang menerima upah atau hadiah dr penguasa
4. Tatacara menjaga hafalan
- Meluangkan wkt khusus untk murojaah, min 1 hari 1 juz
- Mjdkannya sbg wazifah pokok
- Membatasi juz atau surat dlm murojaah
- Tasmi' bersama dg yg lainnya
- Diperdgrkn kembali kpd para guru al quran (tashih ulang
- Mengqodho' jk terhalang dlm muroja'ah
-Maaf tulisannya blm s4 dirapikan-
Oleh Ust.Sholihun
Adab penghafal al quran adl etika dan perilaku yg shrsnya dilakukan oleh penghafal quran,bertjuan agr nilai al quran melekat kuat dan memiliki atsar (pengaruh) thd penghafal quran. Adab2 tsb:
1. Keutamaan menghafal al quran
2. Menghormati ahli qur'an
3. Etika belajar al qur'an (talaqqi/musyafahah)
- Ikhlas krn Allah, sbg amal ta'abudy, bkn tuntutan siapapun
- memilih guru yg memiliki akhlak2 terpuji, wara' dan mjg perilakunya dari perbuatan yg tdk pantas (aspek akhlak, makanan, aspek keseharian)
- Berakhlak dg akhlak mulia, bergaul hny dg org2 yg baik spy tdk terpengaruh keburukan akhlak seseorg jk qt mudah terpengaruh - selalu membersihkan hati dari sgl noda dan maksiat, krn Allah tdk akn menempatkn Al Qur'an d hati yg kotor
- Teman yg shalih, yg sll mengingatkn
- Memuliakan Al Quran :
@sll mjg kesucian diri
@menempatkn al quran pd t4 yg pantas
@mjd adab2 tarbawi
@khusyuk dan sll mjg keyakinan thd janji Allah
@tdk menyibukan diri dg urusan2 duniawi yg menuju pd fitnah hati shg mengganggu wazifah dlm murojaah dan mjd hafalannya.
@mjg hal2 yg halal dan tdk berlebih2an thd makanan dan minuman dan hal2 mubah lainnya (wara')
- Berkhidmah kpd Al Quran
@menyebarkan ajarannya
@mjg syariatnya
@membela dan melindungi dari penghinaan yg dilakukan oleh org yg tdk beriman
@tdk merendahkan diri di hadapan para penguasa yg menistakan al quran
=boleh menerima upah atau hadiah yg diberikan penguasa sekiranya tdk membawa fitnah
=sbgn ulama melarang menerima upah atau hadiah dr penguasa
4. Tatacara menjaga hafalan
- Meluangkan wkt khusus untk murojaah, min 1 hari 1 juz
- Mjdkannya sbg wazifah pokok
- Membatasi juz atau surat dlm murojaah
- Tasmi' bersama dg yg lainnya
- Diperdgrkn kembali kpd para guru al quran (tashih ulang
- Mengqodho' jk terhalang dlm muroja'ah
-Maaf tulisannya blm s4 dirapikan-
Langganan:
Postingan (Atom)