12 Februari 2011

Al Qur’an adalah Asy Syifa’


       Beroleh ilmu pengobatan dari kelas qiroati tadi pagi by mb dyah (gurunda qiroati saya), dari pengalaman beliau silaturahim ke Semarang kemarin sowan ke guru besar qiroati di pusat, beliau menceritakan tentang pengalamannya dites lagi disana, yaitu disuruh mengucapkan kalimat tahlil, dan ternyata masih salah…lalu gurunya mb dyah pun disuruh mengucapkan tahlil juga oleh sang guru besar, dan dinyatakan salah juga,,, dan sang guru besar mengatakan benar saja masih salah, gurunya saja masih salah, lalu dijelaskan tentang salahnya pada pengucapan huruf Lam, seharusnya bagaimana, mengenai sifat-sifat hurufnya, dan mengucapkannya. Nah, dari pengalaman tersebut dijelaskan bahwa sebagai seorang guru ngaji harus belajar terus dan terus untuk tetap mempertahankan ilmunya dan menambah ilmunya lagi, karena bisa jadi ketika kita diluluskan jilid 1,2,3 dan seterusnya itu bukan karena kita sudah benar secara sempurna, namun lulus karena harus meneruskan proses berikutnya,sehingga intinya harus terus belajar. Dan seorang gharib sekalipun juga harus terus belajar karena bisa jadi ia baru hanya mempelajari mentah pengucapan huruf saja, belum sampai menmpelajari sifat huruf. Nah, harapannya seorang guru ngaji harus terus belajar mempelajari ucapan dan sifat-sifat huruf, terus belajar dan terus berproses.
       Kemudian mb dyah menceritakan pengalamannya ketika tim guru-guru ngaji dari jogja menyampaikan berbagai permasalahan seputar qiroati, maka sang guru besar hanya memberikan satu jawaban yaitu baca Al Qur’an! Artinya bahwa segala permasalahan akan dipermudah oleh Allah apabila kita membaca Al Qur’an, logikanya ketika seseorang dekat dengan Al Qur’an maka ia akan dekat kepada Allah, sehingga Allah pun akan mempermudah segala permasalahnnya, karena sebenarnya dzikir yang terbaik adalah dengan membaca Al Qur’an. Semua itu dapat terjadi karena Al Qur’an merupakan mukjizat dengan segala keistimewaannya. Mempelajari Al Qur’an adalah fardhu ‘ain dan akan diberikan kemudahan oleh Allah dalam mempelajarinya bagi orang-orang yang diberikan petunjuk, menurutinya, ikhlas dalam belajar, dan bersungguh-sungguh. Sungguh Allah akan benar-benar memberikan kemudahan itu, dan memberikan kemudahan dalam segala permasalahan dalam setiap urusan.
       Berada dekatlah dengan Al Qur’an jadikan huruf, kata, kalimat dalam Al Qur’an ada dalam setiap ingatan. Praktekkan ilmu qiroati yang telah dipelajari, praktekkan ketika membaca Al Qur’an, mulai dari jilid 1 pun dapat dipraktekkan dengan berlatih mengucapkan huruf-huruf secara benar. Praktekkan terus,,dengan membaca Al Qur’an secara tartil, yaitu dengan benar secara qiroati, bukan hanya benar saja. Membaca Al Qur’an secara tartil sesuai yang diperintahkan oleh Allah, membacanya dengan perlahan, benar secara qiroati, menikmati dalam membaca karena membaca Al Qur’an adalah membaca firman Allah, membaca dengan menghayati makna dalam Al Qur’an, membaca Al Qur’an adalah membaca kebaikan, karena satu hurufnya saja bernilai 10 kebaikan, subhanallah…
       Semakin sering kita membaca Al Qur’an, maka akan semakin mudah dalam menghafalnya, bahkan seperti pengalaman sang guru besar dapat menghafal Al Qur’an secara otomatis karena seringnya membacanya. Sehingga cara termudah dalam menghafal Al Qur’an adalah dengan sering membacanya, semakin sering mengulang-ulang bacaan, maka akan otomatis hafal.
       Membaca Al Qur’an dapat mempermudah penyelesaian segala permasalahan, obat paling mujarab bagi semua penyakit, Al Qur’an adalah Asy Syifa’, yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya yang turut pada perintah-Nya, mendekat kepadaNya dan menjadikan Al Qur’an sebagai Asy Syifa’ karena-Nya.
       Membaca Al Qur’an secara ikhlas, membacanya dengan mengharap ridha Allah, dengan melepas segala unsur keduniaan, melepas segala kesombongan seorang manusia atas segala ilmu yang dimilikinya, merasakan keajaiban setiap huruf sebagai firman Allah dalam Al Qur’an,  membacanya dengan merasakan bahwa kita sedang diperhatikan oleh Allah sehingga harus membacanya secara benar dan tartil, membacanya berusaha sebaik mungkin untuk benar, sebenar ketika Al Qur’an diturunkan melalui Jibril lalu disampaikan kepada Rasulullah dan sekarang huruf-huruf, kalimat-kalimat suci itu sampai pada lisan kita, maka mengucapkan secara benar dan tartil sebagaimana ia diturunkan adalah sebuah kemuliaan yang luar biasa dan mengandung kebaikan segala kebaikan.
       Subhanallah, walhamdulillah, walaailahaillallah wallahu akbar. Ya Robbi, karuniakanlah kepada kami ilmu dan kepahaman. Amin.

Nb: Bagi para calon ibu, mulai dipersiapkan dari sekarang untuk anak-anak kita kelak agar mengenal Al Qur’an sedini mungkin, mulai dari sang calon ibu sering membaca Al Qur’an, menjadi sahabat Al Qur’an dalam kehidupannya, sampai ketika mengandung mulai memperkenalkan anak kita dalam kandungan dengan sering membacakan Al Qur’an hal tersebut akan membantu perkembangan otak dan hati anak agar dapat merespon kalimat suci Al Qur’an, hingga anak tersebut lahir dan berkembang bertemankan Al Qur’an, serta memperkenalkan Al Qur’an sebagai pendidikan utamanya. Allahu a’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar