07 Februari 2011

Sepenuh Cinta

     Waktu berlalu begitu cepatnya hingga terlewat sudah satu semester saya sia-siakan dalam kuliah ini. Tekad awal bahwa saya bisa menyelesaikannya dalam 3 semester, hilang tertelan waktu. Berasa menangis darah karena telah menjadi kenyataan saya membayar spp lagi untuk semester keempat. Menangis atas ketidakberdayaan diri sendiri untuk menyelesaikannya, menangis karena merasa belum berusaha maksimal untuk menyelesaikannya, menangis karena waktu yang tersia-sia selama satu semester berlalu, menangis karena belum dapat memahami keinginan seorang ibu yang menginginkan anaknya segera lulus, menangis karena banyak hal yang terhambat karena saya tak lekas menyelesaikannya, menangis karena telah menyia-nyiakan kepercayaan orang-orang yang percaya pada saya untuk segera menyelesaikannya, menangis karena selama ini saya tak berusaha mencintai thesis saya sepenuh hati ternyata hanya mencintainya di lisan saja, menangis karena banyak kemudahan dari Allah yang telah dihadirkanNya terhidang beraneka ragam di hadapan saya namun seperti saya lewatkan begitu saja, menangis karena perjuangan orang tua dalam membiayai sekolah saya tak sebanding dengan usaha saya bersungguh-sungguh melaksanakannya, menangis karena berbagai hikmah yang telah merubah karakter hidup saya satu semester ini tak berkorelasi positif dengan perkembangan studi saya, menangis karena keharuan yang muncul melihat banyak sekali yang memberikan semangat kepada saya untuk bangkit melawan diri yang tak kunjung bergerak, menangis karena segala hikmah yang saya peroleh tak akan berlaku apa-apa jika saya tak segera melaksanakanya di ranah realisasi berbentuk sebuah thesis yang lebih bermakna sebagai sebuah persembahan kepada Rabb semesta alam sebagai wujud kesyukuran sebuah ilmu pengetahuan yang dilimpahkanNya ke akal pikiran saya agar bermanfaat bagi sesama, dan persembahan pula kepada kedua orang tua saya yang hatinya tidak boleh tergores sama sekali, tak boleh terkecewakakn karena permasalahan thesis saya yang semoga segera selesai ini. 
    Dua hal terakhir inilah yang terpenting sebagai alasan saya harus segera menyelesaikannya, saya harus merealisasikannya sepenuh hati sepenuh cinta, tak boleh ada desas desus di hati yang tak berguna yang menghambat penyelesaiannya, mulai sekarang sadar sepenuhnya saya sangat mencintai thesis saya, mencintai karena Allah sang pemberi kehidupan, dan semuanya saya persembahkan bagi kedua orang tua selaku pemegang saham atas diri saya. Semoga segalanya menjadi menyenangkan diawali dengan saya mencintainya, semoga segalanya menjadi berkesan dengan saya mencintainya, semoga segalanya menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi masa depan saya dan anak cucu saya kelak. 
     Saya menyadari sepenuhnya bahwa saya sudah terlambat satu semester, namun keterlambatan tak akan saya sesali untuk kedua kalinya, semoga kesempatan kedua ini saya bisa melaluinya dengan sepenuh cinta, dengan sepenuh kesungguhakn tekad dan daya juang maksimal. Tangisan darah penyesalan semoga segera terbayarkan oleh perjuangan maksimal.
     Sangat berat bagi orang yang sedang dalam penantian menunggu kapan datangnya sebuah akhir bagi sebuah kisah perjuangan, namun berbagai warna kehidupan semoga dapat menjadi hiburan dalam menempuh perjuangan dan rasa cinta yang tersimpan semoga menjadi kekuatan yang tak pernah padam sampai akhir perjuangan, dan pertemuan dengan sebuah kesuksesan. 

Nb : Inspirasi yang sangat kuat ketika membaca buku tarbawi tentang memahami keinginan orang tua kita, mensyukuri keilmuan kita, kajian jelajah hati tentang skripsi kehidupan, kajian jelajah hati ttg birrul walidain, dan banyak wejangan Pakdhe Ikhsan ketika saya sowan ke rumahnya kemarin yitu ttg waktu yg kita pergunakan menuntut ilmu. Subhanallah hikmah kehidupan seharusnya tereaslisai dalam amal, dan dengan mulai mencintai sepenuh cinta terhadap thesis saya, semoga semua segera menemui akhir bahagia demi sebuah kisah selanjutnya yang tak kalah bahagianya. Amin

Berjuaaaaanngg!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar