21 April 2011

Hidup adalah berjalan menuju mati

Kajian Tabarok (mendalami QS.Surat Al Mulk ayat 2)
Kamis, 21 April 2011
oleh Ust. Syatori @PP Darush Sholihat Pogung

Hidup adalah berjalan menuju mati. Pembahasan kali ini masih tentang Ahsanu 'amala, amal yang terbaik.
Ada jurang-jurang di sepanjang jalan menuju ahsanu'amala, yaitu :
1. Belum letih dengan kesenangan dunia
Kesenangan dunia adalah ada saja yang menyenangkan untuk hidup di alam dunia ini, tapi tidak ada manfaatnya untuk hiidup di alam akhirat nanti.
2. Santai
Santai adalah manifestasi dari minimnya rasa rindu kepada akhirat, dan menganggap urusan akhirat bukanlah urusan yang penting.
3. Ma'shiyat
Ma'shiyat berarti menyimpang dari jalan yang benar.
4. Hati yang kotor
Hati kotor karena dipenuhi penyakit hati, kebencian, iri, dengki, riya', sombong.

What next??
Kita harus menutup jurang yang dapat menjerumuskan kita itu,, caranya adalah :
1. Merasa lelah dan metih dengan semua kesenangan dunia yang ada.
2. Termilikinya rasa rindu kepada kampung akhirat.
3. Mau melakukan amal kebaikan yang "paling cepat" mengantarkan diri kita dekan dengan Allah Ta'ala, yakni setiap kebaikan yang membutuhkan sikap SABAR.
4. Sudah menyiapkan oleh-oleh terbaik untuk Allah Ta'ala, yaitu Qolbun Salim.
Qolbun Salim adalah hati yang selamat. Selamat, salim, adalah bersih dari penyakit hati.
Apabila seseorang meninggal hatinya belum salim, berati ia meninggal dengan tanpa membawa oleh-oleh kepada Allah Ta'ala. Dikisahkan seorang sahabat Rasulullah yang meninggal dengan wajahnya yang bercahaya, itu karena amal beliau yaitu tidaklah ia bertemu dengan saudaranya kecuali dalam keadaan hatinya yang selamat. Selamat, salim dari segala penyakit hati.

Sesi tanya jawab :
Pertanyaan tentang seperti apakah keindahan surga itu?
Surga adalah segala-galanya,, segala keindahan yang mata belum pernah melihat, yang telingan belum pernah mendengan, yang pikiran belum pernah terbersit. Itulah surga.
Dan secantik-cantiknya wanita di dunia adalah yang paling buruk di surga.

Do'a Pembuka Majelis




Alhamdulillaahi nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa may yahdillaahu falaa mudhillalahu wa may yudh-lil falaa haa diyalah ,
Asyhadu allaa ilaaha illaloohu wahdahu laa syariikalah, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuuluhu laa nabiyya ba’dah.
Allahumma sholli wasallim wa baarik ‘ala muhammadin wa ‘ala aaalihi wa ash-haabihi ajma’iin,

Segala puji milik Allah. Kami memohon pertolonganNya, dan mohon ampun kepada Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diriku dan keburukan amalku.
Barang siapa yang diberi petunjuk Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan Allah maka tidak ada siapapun yang dapat menunjukinya.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku mengesakanNya dan tidak mempersekutukanNya.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hambaNya dan rosulNya, tidak ada nabi setelah dia.
Ya Allah, berikan sholawat, salam dan kebaikan atas nabi Muhammad, keluarganya dan sahabatnya.”

02 April 2011

Dimensi Kelangitan

"Saya mencintai Allah karena Ia yang pertama kali mencintai saya." Ismail mualaf, republika online. "Apapun yang penting Allah cinta, yang penting Allah ridha" nasihat tmn d fbnya. Karena sbnrnya yg plg qt butuhkan adl cinta-Nya, ridha-Nya,,, Ya Allah,,,Ya Rahman, Yaa Rahim,,dan ikhlas adalah sebuah keberanian merelakan sesuatu, demi menyesuaikan diri dengan keridhoan-Nya.