20 Februari 2011

Belajar dari sebuah akar

Belajar dari sebuah akar,
Yg terus berjuang tanpa lelah,
Mencari air dalam tanah,
Untuk menghidupi diri dan keluarganya,
Tak pernah dilihat ketika berbuah lebat,
...Dan takpernah dipuji ketika bunga indah bermekaran,
-dari FB Rumah Sehat-

13 Februari 2011

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Kajian Darush Shalihat
by Ustadz Didik Purwodarsono

     Nabi Muhammad SAW, beliau lahir pada 12 Rabiulawal tahun gajah, lahir pada zaman jahiliyah. Perbedaan zaman vs waktu adalah jika waktu tidak bisa terulang kembali, sedangkan zaman bisa terulang kembali. Jika waktu berkaitan secara angka atau tanggal, sedangkan zaman berkaitan secara fenomena. Sehingga peringatan maulid nabi secara waktu itu tidak begitu penting karena waktu tidak akan pernah terulang, dan tidak disyari'atkan sehingga bisa menjadi bid'ah, namun peringatan secara fenomena itulah yang penting. 
     Pengertian zaman jahiliyah, adalah zaman yang penuh kedholiman dan kejahiliyahan. Karekter orang yang istiqomah adalah Mau-Tahu-Mampu, dengan mendasarinya pada Niat-Pengetahuan-Aktivitas. Nah orang yang dholim itu jika ia tahu dan mampu namun tidak mau, dan orang yang jahil itu jika ia mau dan mampu namun tidak tahu. Zaman jahiliyah itulah jika penuh dengan orang yang dholim dan jahil. 
     QS. Al Ankabut:39 "dan (juga) Karun, Fir'aun dan Haman. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan (membawa bukti-bukti) keterangan-keterangan yang nyata. Akan tetapi mereka berlaku sombong di (muka) bumi, dan tiadalah mereka orang-orang yang luput (dari kehancuran itu)." Ayat yang bermuatan tentang kekuasaan Karun, Fir'aun, Hamman. Karun sebagai simbol zoon economicon (kekayaan), Fir'aun sebagai simbol zoon politicon (kekuasaan), dan Hamman sebagai animal rasional yang menjadi budak Karun dan Fir'aun, budak kekayaan dan kekuasaan. Pertanyaan dari ustadz, contoh Hamman adalah ketika lulus kuliah melamar kerja kemana? (terkait pilihan pekerjaan smg tidak hny menjadi budak kekayaan dan kekuasaan spt Hamman).
     Parameter untuk mengukur sebuah masyarakat apakah itu termasuk masyarakat jahiliyah atau bukan adalah sebagai berikut :
  • jika penerapan norma Islam didukung oleh masyarakatnya, berarti masyarakat tersebut adalah masyarakat   Islam madani
  • jika penerapan norma Islam tidak didukung oleh masyarakatnya, bahkan digunjing, dianggap aneh dan asing, berarti masyarakatnya adalah jahiliyah , seperti ketika zaman Islam baru terlahir di zaman jahiliyah pun dianggap aneh dan tidak umum, maka banyak yang mencelanya, termasuk mencela Muhammad SAW sang pendakwah.

12 Februari 2011

Al Qur’an adalah Asy Syifa’


       Beroleh ilmu pengobatan dari kelas qiroati tadi pagi by mb dyah (gurunda qiroati saya), dari pengalaman beliau silaturahim ke Semarang kemarin sowan ke guru besar qiroati di pusat, beliau menceritakan tentang pengalamannya dites lagi disana, yaitu disuruh mengucapkan kalimat tahlil, dan ternyata masih salah…lalu gurunya mb dyah pun disuruh mengucapkan tahlil juga oleh sang guru besar, dan dinyatakan salah juga,,, dan sang guru besar mengatakan benar saja masih salah, gurunya saja masih salah, lalu dijelaskan tentang salahnya pada pengucapan huruf Lam, seharusnya bagaimana, mengenai sifat-sifat hurufnya, dan mengucapkannya. Nah, dari pengalaman tersebut dijelaskan bahwa sebagai seorang guru ngaji harus belajar terus dan terus untuk tetap mempertahankan ilmunya dan menambah ilmunya lagi, karena bisa jadi ketika kita diluluskan jilid 1,2,3 dan seterusnya itu bukan karena kita sudah benar secara sempurna, namun lulus karena harus meneruskan proses berikutnya,sehingga intinya harus terus belajar. Dan seorang gharib sekalipun juga harus terus belajar karena bisa jadi ia baru hanya mempelajari mentah pengucapan huruf saja, belum sampai menmpelajari sifat huruf. Nah, harapannya seorang guru ngaji harus terus belajar mempelajari ucapan dan sifat-sifat huruf, terus belajar dan terus berproses.
       Kemudian mb dyah menceritakan pengalamannya ketika tim guru-guru ngaji dari jogja menyampaikan berbagai permasalahan seputar qiroati, maka sang guru besar hanya memberikan satu jawaban yaitu baca Al Qur’an! Artinya bahwa segala permasalahan akan dipermudah oleh Allah apabila kita membaca Al Qur’an, logikanya ketika seseorang dekat dengan Al Qur’an maka ia akan dekat kepada Allah, sehingga Allah pun akan mempermudah segala permasalahnnya, karena sebenarnya dzikir yang terbaik adalah dengan membaca Al Qur’an. Semua itu dapat terjadi karena Al Qur’an merupakan mukjizat dengan segala keistimewaannya. Mempelajari Al Qur’an adalah fardhu ‘ain dan akan diberikan kemudahan oleh Allah dalam mempelajarinya bagi orang-orang yang diberikan petunjuk, menurutinya, ikhlas dalam belajar, dan bersungguh-sungguh. Sungguh Allah akan benar-benar memberikan kemudahan itu, dan memberikan kemudahan dalam segala permasalahan dalam setiap urusan.
       Berada dekatlah dengan Al Qur’an jadikan huruf, kata, kalimat dalam Al Qur’an ada dalam setiap ingatan. Praktekkan ilmu qiroati yang telah dipelajari, praktekkan ketika membaca Al Qur’an, mulai dari jilid 1 pun dapat dipraktekkan dengan berlatih mengucapkan huruf-huruf secara benar. Praktekkan terus,,dengan membaca Al Qur’an secara tartil, yaitu dengan benar secara qiroati, bukan hanya benar saja. Membaca Al Qur’an secara tartil sesuai yang diperintahkan oleh Allah, membacanya dengan perlahan, benar secara qiroati, menikmati dalam membaca karena membaca Al Qur’an adalah membaca firman Allah, membaca dengan menghayati makna dalam Al Qur’an, membaca Al Qur’an adalah membaca kebaikan, karena satu hurufnya saja bernilai 10 kebaikan, subhanallah…
       Semakin sering kita membaca Al Qur’an, maka akan semakin mudah dalam menghafalnya, bahkan seperti pengalaman sang guru besar dapat menghafal Al Qur’an secara otomatis karena seringnya membacanya. Sehingga cara termudah dalam menghafal Al Qur’an adalah dengan sering membacanya, semakin sering mengulang-ulang bacaan, maka akan otomatis hafal.
       Membaca Al Qur’an dapat mempermudah penyelesaian segala permasalahan, obat paling mujarab bagi semua penyakit, Al Qur’an adalah Asy Syifa’, yang Allah karuniakan kepada hamba-Nya yang turut pada perintah-Nya, mendekat kepadaNya dan menjadikan Al Qur’an sebagai Asy Syifa’ karena-Nya.
       Membaca Al Qur’an secara ikhlas, membacanya dengan mengharap ridha Allah, dengan melepas segala unsur keduniaan, melepas segala kesombongan seorang manusia atas segala ilmu yang dimilikinya, merasakan keajaiban setiap huruf sebagai firman Allah dalam Al Qur’an,  membacanya dengan merasakan bahwa kita sedang diperhatikan oleh Allah sehingga harus membacanya secara benar dan tartil, membacanya berusaha sebaik mungkin untuk benar, sebenar ketika Al Qur’an diturunkan melalui Jibril lalu disampaikan kepada Rasulullah dan sekarang huruf-huruf, kalimat-kalimat suci itu sampai pada lisan kita, maka mengucapkan secara benar dan tartil sebagaimana ia diturunkan adalah sebuah kemuliaan yang luar biasa dan mengandung kebaikan segala kebaikan.
       Subhanallah, walhamdulillah, walaailahaillallah wallahu akbar. Ya Robbi, karuniakanlah kepada kami ilmu dan kepahaman. Amin.

Nb: Bagi para calon ibu, mulai dipersiapkan dari sekarang untuk anak-anak kita kelak agar mengenal Al Qur’an sedini mungkin, mulai dari sang calon ibu sering membaca Al Qur’an, menjadi sahabat Al Qur’an dalam kehidupannya, sampai ketika mengandung mulai memperkenalkan anak kita dalam kandungan dengan sering membacakan Al Qur’an hal tersebut akan membantu perkembangan otak dan hati anak agar dapat merespon kalimat suci Al Qur’an, hingga anak tersebut lahir dan berkembang bertemankan Al Qur’an, serta memperkenalkan Al Qur’an sebagai pendidikan utamanya. Allahu a’lam.

Kiat-Kiat Manajemen Qalbu

share dari facebook mbak Rifatul Farida

  * 3M Kiat Mengubah Bangsa
      Mulai dari diri sendiri
      Mulai dari hal yang kecil
      Mulai dari sekarang

    * 3S Manajemen Konflik
      Semangat bersaudara
      Semangat mencari solusi
      Semangat maslahat bersama

    * 5 Pantangan
      Pantang sia-sia
      Pantang mengeluh
      Pantang menjadi beban
      Pantang berkhianat
      Pantang kotor hati

    * Membangun Kredibilitas
      Kejujuran yang terbukti dan teruji
      Cakap
      Inovatif

    * TSP
      Tahan dari buang sampah senbarangan
      Simpan pada tempatnya
      Pungut sampah insya allah sedekah

    * Konsep Produk
      Mutu terjamin halal
      Murah harganya
      Mudah didapat
      Mutakhir
      Multi manfaat dunia akhirat

    * Konsep Untung
      Bila menjadi amal sholeh
      Bila menjadi ilmu
      Bila bermanfaat
      Bila menambah silaturrahmi
      Bila menguntungkan orang lain

    * DEWASA
      Diam aktif
      Empati
      Wara’
      Amanah
      Suri tauladan
      Adil

    * Rahasia Sosialisasi
      Suri tauladan
      Media yang aman
      Pendidikan yang unggul
      Lingkungan yang kondusif

    * 7B Kiat Meraih Hidup Sukses
      Beribadah dengan benar dan istiqomah
      Berakhlaq baik
      Belajar tiada henti
      Bekerja keras, cerdas, dan ikhlas
      Bersahaja dalam hidup
      Bantu sesama
      Bersihkan hati selalu

    * 7T Kiat Membentuk pribadi Sukses
      Tenang
      Terencana
      Terampil
      Tertib
      Tekun
      Tegar
      Tawadhu’

    * Prinsip kerja Sama
      Adil
      Saling menguntungkan
      Transparan

    * 5S Kiat Membentuk Pribadi Simpatik
      Senyum
      Sapa
      Salam
      Sopan
      Santun

    * 5 Kiat Praktis Mengatasi Persoalan hidup
      Siap
      Ridha
      Jangan mempersulit diri
      Evaluasi diri
      Hanya allah satu-satunya penolong

    * 3B + RS Budaya Kepemilikan
      Berkah
      Bersahaja
      Bersih
      Rapi
      Serasi

    * 2B + 2L
      Berani mengakui jasa dan kelebihan orang lain
      Bijak terhadap kekurangan dan kesalahan orang lain
      Lihat kekurangan dan kesalahan diri sendiri
      Lupakan jasa dan kebaikan diri sendiri

    * 3A Kiat bergaul
      Aku menyenangkan bagimu
      Aku aman bagimu
      Aku bermanfaat bagimu

    *6 C (Peningkatan Ruhiyah)
      Cinta Masjid
      Cinta Shalat
      Cinta Shaum
      Cinta Qur'an 

      Cinta Shadaqah
      Cinta Dzikir

08 Februari 2011

Ketika Semua Teriak Alien


Kejadian munculnya circle crop menjadi topic hangat yang diperbincangkan semua kalangan, karena kemunculannya menggemparkan seantero Indonesia dengan komentar yang mencoba ingin bersikap ilmiah sampai menghubungkan dengan adanya makhluk luar angkasa bernama alien, si pemilik keeping ufo. Saya merasakan munculnya circle crop ini sebagai hiburan tersendiri, dan sebagai hikmah akan keindahan sebuah seni, meskipun itu terjadi di tanaman persawahan milik orang yang pastinya mengalami kerugian akan hal itu, semoga mendapat ganti yang lebih baik. Hal ini menjadi sebuah keistimewaan, apalagi munculnya ada di tanah Ngayogyakarta yang sedang diuji dengan keistimewaannya, ya menjadi istimewa, siapa yang tidak takjub dengan sebuah circle crop, dengan wawasan seadanya yang telah tertanam di otak semenjak kecil tentang keberadaan makhluk alien, tentang ufo, tentang sederet cerita-cerita luar angkasa lainnya, yang pasti itu semua menjadi ketakjuban bagi saya ketika mengetahui fenomena ini pertama kali, meski akhirnya lama-lama tersadar, bahwa circle crop ini tak lebih dari sebuah seni pertunjukan yang pun saya pikir-pikir masih kalah juga dengan pertunjukan pergantian siang dan malam. Sebagai orang Indonesia aseli, saya juga menyukai yang gempar-gempar, menyukai kultur negeri ini yang bersatu padu dalam kegemparan dalam suka dan duka, menyukai aroma persatuan memperbincangkan topic yang sama bersama 200juta orang lainnya di seantero pelosok negeri. Iya, beragam topic diperbincangkan mulai dari liputan enam pagi hingga liputan enam petang, bahkan liputan tengah malam, semua menyapa apa kabar Indonesia dan beritanya sama semua,,,benar-benar media yang kompak dan sangat setia dengan berita hinga mengulang-ulangnya, saya paham. Iya, ketika semua teriak alien, maka saat itulah Indonesia bersatu dalam berita. Negeri yang luar biasa, saya cinta.

07 Februari 2011

Sepenuh Cinta

     Waktu berlalu begitu cepatnya hingga terlewat sudah satu semester saya sia-siakan dalam kuliah ini. Tekad awal bahwa saya bisa menyelesaikannya dalam 3 semester, hilang tertelan waktu. Berasa menangis darah karena telah menjadi kenyataan saya membayar spp lagi untuk semester keempat. Menangis atas ketidakberdayaan diri sendiri untuk menyelesaikannya, menangis karena merasa belum berusaha maksimal untuk menyelesaikannya, menangis karena waktu yang tersia-sia selama satu semester berlalu, menangis karena belum dapat memahami keinginan seorang ibu yang menginginkan anaknya segera lulus, menangis karena banyak hal yang terhambat karena saya tak lekas menyelesaikannya, menangis karena telah menyia-nyiakan kepercayaan orang-orang yang percaya pada saya untuk segera menyelesaikannya, menangis karena selama ini saya tak berusaha mencintai thesis saya sepenuh hati ternyata hanya mencintainya di lisan saja, menangis karena banyak kemudahan dari Allah yang telah dihadirkanNya terhidang beraneka ragam di hadapan saya namun seperti saya lewatkan begitu saja, menangis karena perjuangan orang tua dalam membiayai sekolah saya tak sebanding dengan usaha saya bersungguh-sungguh melaksanakannya, menangis karena berbagai hikmah yang telah merubah karakter hidup saya satu semester ini tak berkorelasi positif dengan perkembangan studi saya, menangis karena keharuan yang muncul melihat banyak sekali yang memberikan semangat kepada saya untuk bangkit melawan diri yang tak kunjung bergerak, menangis karena segala hikmah yang saya peroleh tak akan berlaku apa-apa jika saya tak segera melaksanakanya di ranah realisasi berbentuk sebuah thesis yang lebih bermakna sebagai sebuah persembahan kepada Rabb semesta alam sebagai wujud kesyukuran sebuah ilmu pengetahuan yang dilimpahkanNya ke akal pikiran saya agar bermanfaat bagi sesama, dan persembahan pula kepada kedua orang tua saya yang hatinya tidak boleh tergores sama sekali, tak boleh terkecewakakn karena permasalahan thesis saya yang semoga segera selesai ini. 
    Dua hal terakhir inilah yang terpenting sebagai alasan saya harus segera menyelesaikannya, saya harus merealisasikannya sepenuh hati sepenuh cinta, tak boleh ada desas desus di hati yang tak berguna yang menghambat penyelesaiannya, mulai sekarang sadar sepenuhnya saya sangat mencintai thesis saya, mencintai karena Allah sang pemberi kehidupan, dan semuanya saya persembahkan bagi kedua orang tua selaku pemegang saham atas diri saya. Semoga segalanya menjadi menyenangkan diawali dengan saya mencintainya, semoga segalanya menjadi berkesan dengan saya mencintainya, semoga segalanya menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi masa depan saya dan anak cucu saya kelak. 
     Saya menyadari sepenuhnya bahwa saya sudah terlambat satu semester, namun keterlambatan tak akan saya sesali untuk kedua kalinya, semoga kesempatan kedua ini saya bisa melaluinya dengan sepenuh cinta, dengan sepenuh kesungguhakn tekad dan daya juang maksimal. Tangisan darah penyesalan semoga segera terbayarkan oleh perjuangan maksimal.
     Sangat berat bagi orang yang sedang dalam penantian menunggu kapan datangnya sebuah akhir bagi sebuah kisah perjuangan, namun berbagai warna kehidupan semoga dapat menjadi hiburan dalam menempuh perjuangan dan rasa cinta yang tersimpan semoga menjadi kekuatan yang tak pernah padam sampai akhir perjuangan, dan pertemuan dengan sebuah kesuksesan. 

Nb : Inspirasi yang sangat kuat ketika membaca buku tarbawi tentang memahami keinginan orang tua kita, mensyukuri keilmuan kita, kajian jelajah hati tentang skripsi kehidupan, kajian jelajah hati ttg birrul walidain, dan banyak wejangan Pakdhe Ikhsan ketika saya sowan ke rumahnya kemarin yitu ttg waktu yg kita pergunakan menuntut ilmu. Subhanallah hikmah kehidupan seharusnya tereaslisai dalam amal, dan dengan mulai mencintai sepenuh cinta terhadap thesis saya, semoga semua segera menemui akhir bahagia demi sebuah kisah selanjutnya yang tak kalah bahagianya. Amin

Berjuaaaaanngg!!!!

Hikmah dan Hidayah

Sungguh setetes hikmah tak diperoleh begitu saja, perlu tekad dan kesungguhan mendapatkannya, dan hanya orang-orang yang pantas mendapatkannya itulah yang bernama hidayah, sudah pantaskah diri kita memperoleh setetes hikmah, secercah hidayah? jawabannya hanya pada Allah Yang Mengetahui Segala Isi Hati, tugas kita segera memantaskan diri untuk menerimanya, memantaskan sepantas-pantasnya kita bisa.

03 Februari 2011

Tujuh Pintu Kesombongan

  1. merasa ilmunya banyak, 
  2. merasa banyak amal, merasa banyak dzikir
  3. merasa jamaahnya (pengikutnya) banyak
  4. merasa anaknya berhasil semua adalah karenanya
  5. merasa hartanya banyak adalah karena usahanya
  6. merasa pangkatnya tinggi 
  7. merasa sukunya mulia

Empat Kata Kebaikan dalam Al Qur'an

Kajian QS. Al Mulk (Menyelami kedalaman samudera Al Mulk)
Pesantren Darush Shalihat by Ust.Syatori Abdurrauf

Ahsanu 'amala adalah setiap kebaikan yang ditunaikan dengan hati yang bahagia. Kebaikan yang disertai hati bahagia adalah investasi bagi hadirnya rasa lapang dan pasrah saat datangnya sakaratul maut.
Kebaikan dalam bahasa Al Qur'an disebutkan dalam 4 kata, yaitu :
1. Khoiron (khoir)
2. Ma'rufun (ma'ruf)
3. Birrun (birr)
4. Hasanun (hasan)
Perbedaan keempatnya :
KHOIRON adalah kebaikan yang menjadi pilihan, dan diperoleh dengan cara berjuang dan berusaha. Misal : berjuang mengkhatamkan Al Qur'an karena ada peraturan untuk mengkhatamkan (ini baik namun bukan khoiron), dan berjuang mengkhatamkan Al Qur'an karena pilihan kita sendiri (inilah kebaikan-khoiron).
MA'RUFUN adalah kebaikan yang terasa sampai ke hati, baik hatinya dan atau hati orang lain. Misal : memberi sumbangan dengan cara kurang baik yg tidak mengenakkan hati penerimanya (ini jenis kebaikan hanya sampai ke hatinya tp tidak ke hati orang lain-bukan ma'rufun). Memberi sumbangan dengan cara baik yang sampai dengan baik ke hati kita dan penerima (inilah ma'rufun).
BIRRUN adalah kebaikan yang bisa menghantarkan ke surga. Misal : infak seribu rupiah bagi org yg punya harta 800 miliar, maka hal ini baik namun tidak berarti banyak, ini bukan birrun. Infak seribu rupiah bagi orang yang hanya memiliki uang dua ribu rupiah, maka ini sangatlah berarti, inilah birrun.
HASANUN adalah kebaikan yang membuat tiada apapun dan siapapun antara kita dengan Allah Ta'ala. Benar-benar melakukan segalanya hanya karena Allah.

Pembahasan :
1. KHOIRON berasal dari dua kata :
- ikhtiyaarun (berjuang dan berusaha dengan segala potensi yang dimiliki dan tidak menggantungkan pada orang lain)
-hiyaarun (memilih pilihan)
Orang yang baik disebut Ahlul Khoir, syaratnya :